Kamis, 13 Oktober 2011

~ Makna dari taubat ~



TAUBAT BUKANLAH ISTIQFAR







Sering kali kita mendengar kata taubat bahkan mungkin terasa sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita tetapi sebenarnya apa dan bagaimana yang di maksud dengan ber ''taubat'' itu ??  ucapan astaqfirullahal'adzim [istiqfar] itu bukanlah taubat, walau di ucap seribu kali itu bukanlah taubat, sebagaimana di sebutkan dalam al qur'an :

               
 '' karena itu beristiqfarlah kepadaNya, kemudian bertaubatlah kepadaNya '' [qs. hud 61]

Dari ayat di atas jelaslah bahwa istiqfar dan taubat adalah dua hal yang berbeda.
Kata taubat yang berasal dari kata ''taaba'' artinya '' kembali ''.
Taubat adalah keinginan seorang hamba untuk kembali kepada Rabbnya, atau bisa juga kita sebut sebagai kebutuhan akan Allah, dengan landasan mencari Allah dan mencari hakikat dalam kehidupan ini.



Orang bisa saja mengucap istiqfar beribu-ribu kali tapi sama sekali tidak bertaubat.
Coba kita lihat sejenak kehidupan di sekitar kita ini betapa masih banyak orang-orang yang kesehariannya rajin beribadah, rajin ke masjid, berdzikir, beristiqfar beribu-ribu kali tetapi tujuan utamanya bukan untuk Allah.



Marilah kita coba jujur pada diri sendiri apakah semua yang kita lakukan selama ini sudah bertujuan hanya karena Allah ?? Kita bisa saja mengucap istiqfar berkali-kali di s'tiap sujud bahkan di s'tiap saat dengan mengharap supaya di beri ketenangan bathin. Berdzikir supaya cerdas,supaya lulus ujian,supaya karir bagus, supaya sakti, dll.
Kita sering melakukan sholat malam dengan niat biar wajah cerah dan cantik, biar cepat dapat jodoh dan rejeki yang melimpah misalnya. Rajin puasa supaya sehat, tidak gemuk, mengurangi lemak yang menenpel di badan. Lalu di manakah Allah nya..?? tanpa kita sadari Allah kita tempatkan di urutan no 2 atau no 3.


Banyak sekali cara yang di tempuh manusia dalam beribadah untuk mendapatkan surganya Allah tetapi sangat sedikit manusia yang melakukan ibadah hanya karena untuk Allah.
Apakah beribadah seperti itu salah ?,,tidak juga..!! tapi menurut saya cara seperti itu kurang tepat. maka dari itu mari kita murnikan niat kita dahulu kita niatkan segala apa yang kita lakukan hanya untuk kembali kepadaNya [taubat] supaya semakin di beriNya petujuk tentang taubat yang sebenarnya [ taubatan nashuha].

Rosulullah selalu mengucapkan do'a sepeti ini s'tiap beliau selesai berwudhu :

 
  '' ya Allah jadikan hamba termasuk ke dalam '' at-tawwabiin'' [mereka yang bertaubat], dan jadikan hamba termasuk ke dalam ''al-muthahhiriin'' [ mereka yang di sucikan ] ''

Rosulullah saja masih berdo'a seperti itu, masih memohon pada Allah untuk di masukkan ke dalam golongn orang-orang yang bertaubat padahal beliau adalah orang yang paling suci hatinya, beliau adalah ma'shum [ yang terjaga dari maksiat], yang sudah di ampuni oleh Allah, yang sudah di jamin syurga oleh Allah,,,,,,subhanallah !! sungguh Rasulullah adalah suri tauladan yang sempurna bagi umat ini.


Bagaimana dengan kita yang penuh dengan lumuran dosa ini, yang selalu saja beralasan s'tiap kali Allah menunjukkan waktu dan kesempatan untuk beribadah, masihkah kita membutakan mata, hati dan telinga untuk sebuah petunjuk kebenaran dari Allah melalui orang-orang yang telah di pilih Nya.
masih enggankan kita menambahkan niat hanya karena Allah di stiap ibadah dan aktivitas kita sehari- hari.


simak firman Allah berikut ini :


قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ




'' Katakanlah hai hamba-hamba Allah yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rakhmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah [Allah] yang maha pengampun lagi maha penyayang '' .







Jika Allah sudah berjanji akan mengampuni semua dosa masihkah kita menutup diri untuk bertaubat dan tetap menjadi orang-orang yang sombong, yang masih saja selalu melakukan maksiat padahal dosa-dosa kita ini sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. 




Seberapapun besar dosa kita Allah tetap maha pengampun. Begitu tingginya Allah menunjukkan kecintaan Nya terhadap diri kita.
Allah masih memberi waktu kepada hamba-hambaNya untuk bertaubat dan tidak langsung memberikan adzab melainkan dengan sebuah teguran :


''... dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim ''. [qs, al hujurat 11].




'' Tidaklah mereka mengetahui , bahwasana Allah menerima taubat dari hamba-hambaNya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang ? '' [ qs, at taubah 104].




Sempatkah kita mengingat kapan terahir kali kita merasa bertaubatmenyerahkan hidup dan mati kita hanya untuk Allah....sudahkah kita mengulanginya kembali ?




Di keheningan malam yang sunyi di mana hanya ada diri kita dan Allah saja.


Dalam sujud di sepertiga malam yang terakhir kita mengingat banyak hal yang telah kita lakukan,  menangisi dosa-dosa kita ini,menyadari betapa kotor dan hinanya kita saat di hadapan Allah, memohon ampunan, mengadukan banyak hal, tanpa ragu-ragu kita ajukan sederetan masalah duniawi di hadapan Allah karena kita yakin hanya Allah sajalah yang lebih bisa memahami,,,lalu berbait-bait do'a kita rangkai bersama harapan......subhanallah,betapa indahnya saat -saat itu.






syarat-syarat taubat :

~ menyesali dengan sungguh-sungguh atas dosa yang selama ini di lakukan.
~ Berjanji tidak akan mengulangi lagi.
~ Meninggalkan perkara-perkara yang mendatangkan dosa dan mengundang murka Allah.
~ Membersihkan diri artinya meminta ma'af kepada sesama manusia yang pernah kita dzalimi.


 Di antara syarat tersebut yang paling berat adalah bertaubat atas dosa kepada sesama manusia,dari pada dosa kepada Allah.
dosa kepada manusia meliputi banyak perkara, secara ringkas kita bagi beberapa bagian yaitu :


Dosa yang ada hubungannya dengan harta.


orang yang berhutang tidak bisa menebus dosanya hanya dengan memohon ampun kepada Allah saja melainkan harus membayang hutang tersebut, termasuk mengganti rugi kepada orang-orang yang pernah di rugikan.


Dosa yang berhubungan dengan pribadi.


Memukul,menempeleng,menghajar,menganiaya badan,mencubit,melukai dengan benda tajam dll harus meminta ma'af terlebih dahulu dengan orang yang bersangkutan atau menerima hukuman sesuai dengan syari'at.


Dosa yang berhubungan dengan kehormatan.


Mempermalukan seseorang di depan orang banyak,mencaci maki,melecehkan,menghina,menuduh tanpa bukti kebenaran, semua harus di tebus dengan memimnta ma'af atau meminta ridha.


Dosa yang berhubungan dengan keluarganya.


Seandainya orang tersebut pernah berbuat yang tidak pantas pada seorang wanita misalnya hendaklah meminta ma'af kepada keluarganya atau bertanggung jawab dan mau menerima hukuman sesuai syariat yang sudah di tentukan.


Sungguh tidak mudah melakukan semua syarat di atas terlebih harus menghadapi orang-orang yang pernah kita musuhi/kecewakan kecuali kita telah memiliki rasa yang benar-benar ikhlas dalam hati.
Orang yang egonya tinggi amat berat untuk melakukan ini terhadap sesamanya. 
Jelaslah bahwa untuk bertaubat harus memenuhi kaedah-kaedah tersebut barulah taubat itu akan di terima oleh Allah.




 '' Maka barang siapa yang bertaubat, sesudah melakukan kejahatan lalu memperbaiki diri,maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya,sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang ''





created by: zahrany shahih








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebait coment tanda persahabatan :